Bukankah Allah Sudah Cukup Bagi Hambanya?

Qur’an Surat Az Zumar 36

(أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ)

Dalam ayat ini Allah SWT memberikan jaminan bahwa barangsiapa yang bertawakkal kepada-Nya maka Dia adalah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya dan menghindarkan bahaya dari mereka dan melaksanakan cita-cita yang jadi idaman mereka, seperti tersebut dalam firman Allah

(ومن يتوكل على الله فهو حسبه إن الله بالغ أمره قد جعل الله لكل شيء قدرا)

Artinya:

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. At Talaq: 3)

Tentang perintah untuk bertawakkal ini dalam ayat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, supaya lebih menyentuh dalam hati, sehingga terasa lebih mantap, seperti sesuatu yang lebih jelas dan terang keadaannya, sehingga tak dapat diingkari lagi. Dan kaum musyrikin itu menakut-nakuti Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya seperti tersebut dalam sebuah hadis, bahwa mereka berkata kepada Nabi saw “Mengapa kamu mencaci maki tuhan-tuhan kami? Jika kamu terus-menerus mencaci mereka, maka berhala itu akan menjadikan kamu orang gila atau kamu akan ditimpa bencana yang besar”. Dan diriwayatkan oleh Qatadah bahwa Khalid bin Walid datang kepada patung Uzza untuk memecahkannya dengan kampaknya. Maka datanglah (kuncen) juru kunci yang. menjaganya sambil memberi peringatan: “Awas Khalid, patung itu sangat gagah perkasa, tidak dapat dikalahkan oleh siapapun”. Lalu oleh Khalid dipotong hidungnya. Ternyata patung itu tidak dapat membela dirinya apalagi memberi manfaat kepada penyembahnya. karena setiap kemanfaatan dan kemudaratan itu, tidak akan sampai melainkan dengan izin dan kehendak Allah SWT. Dan barangsiapa yang berserah diri dan bertawakal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan memberi kecukupan dalam keperluannya, seperti dalam firman-Nya:

(فسيكفيكم الله)

Artinya:

Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. (Q.S. Al Baqarah: 137)

Dan firman Allah mengenai Ibrahim:

(وكيف أخاف ما أشركتم ولا تخافون أنكم أشركتم بالله ما لم ينزل به عليكم سلطانا)

Artinya:

Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujah kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. (Q.S. Al An’am : 81)

Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, sehingga mengikuti ajakan hawa nafsunya dan senang melihat pelanggaran, kefasikan dan mendurhakai Rasul-Nya, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?(QS. 39:37)