dome buildings during golden hour

MAKNA ISLAM

                Karena Islam berbasiskan bahasa Arab dalam pengajarannya, maka mau tak mau maknanya dari segi bahasanya, akar kata maupun derivasinya, harus dimengerti pula. Dari makna secara bahasa ini, akan tergambar nilai-nilai yang terkandung dalam ajarannya. Secara bahasa, al-Islam berasal dari akar kata salima. Dari kata dasar ini, akan menurunkan kata-kata lain yang menjelaskan mana al-Islam sebagai sebuah ajaran. Berikut ini di antaranya.

  1. Aslama (أَسْلَمَ)

                Aslama artinya adalah tunduk dan patuh. Yang dimaui dari sini, hendaknya ketundukan kepada kebenaran it menjadi karakter seorang Muslim. Jadi, seorang Muslim itu adalah orang yang paham mekanisme, taat aturan, mudah ditata, dan menomorsekiankan ego. Sebab, jangankan kita yang berakal, alam semesta saja tunduk di bawah rumus-rumus dan kaidah-kaidahnya, yang bersumber pada aturan-aturan Allah. Ini sering distilahkan dengan sunnah kauniyah. Allah ingin agar manusia mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat-Nya, sehingga bisa menjalankan perannya sebagai pemimpin di alam semesta ini.

  1. Istaslama (أِسْتَسْلَمَ)

                Istaslama artinya menyerahkan diri. Ini agak dekat maknanya dengan tunduk dan patuh. Tapi penyerahan diri ini lebih berdimensi pada keyakinan akan takdir Allah SWT. Orang sering menyebutnya dengan tawakal. Pada praktiknya, seorang Muslim yang baik hanya menjadikan Allah sebagai tempat bergantung. Hanya kepada-Nya ia menyembah dan memohon pertolongan. Tak peduli rupa-rupa cobaan hidup dan roda pedati nasib yang terus berputar, ia hanya tahu satu hal, memasrahkan semua kepada Allah.

  1. As-Salam (السَّلَامُ)

                As-Salam artinya perdamaian dan keselamatan. Ini dia salah intinya. Yakni, bagaimana seorang Muslim mesti berbagi satu menyebarkan kedamaian dan kemaslahatan. Sesuai kebajikan, dengan tag line standar, Islam rahmatan lil ‘alamîn. Maka tutuplah muka dengan tangan, kala kita mengaku Muslim, tapi lidah kita menyakiti, tangan kita memukul, dan kehadiran kita menebar ancaman. Jangankan menebar bahaya, sedang bersikap pasif saja sudah merupakan kekeliruan. Itulah sebabnya Rasulullah SAW bersabda,

المُسْلْمُ مِنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَنِهِ وَيَدِهِ

“Seorang Muslim adalah seseorang yang orang lain selamat (tidak tersakiti) oleh lisan dan tangannya.”

(Al-Bukhari)
  1. As-Salîm (السَّلِيْمُ)

                As-Salîm artinya bersih. Islam sebagai agama yang salîm, artinya agama yang mengajarkan kebersihan, lahir dan batin. Jasmani dan rohani. Kebersihan lahir diwujudkan dengan cinta pada kesucian, bersih diri dan lingkungan. Jadi, kalau mengaku Muslim tapi jorok, itu memalukan. Kalau ada masjid tidak bersih, itu penghinaan dari dalam namanya. Sedangkan kebersihan batin diwujudkan dengan menghindari kesyirikan, riya‘, dan maksiat-maksiat hati lainnya, serta memurnikan penghambaan hanya kepada Allah   . Cara efektif   menjaganya   adalah dengan sering bertobat. Lihat bagaimana Al-Qur’an menggambarkan keduanya dalam   satu pernyataan, yang menunjukkan sifat orang yang mencintai kebersihan, lahir maupun batin.

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”

(Al-Baqarah: 222)