PERJUANGAN PENGHAFAL AL-QUR’AN

               Al-Quran adalah kitab suci yang sangat mulia dan dijamin keasliannya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Banyak hadis yang menjelaskan tentang keutamaan membaca Alquran. Selain mendatangkan syafaat di hari akhir, Alquran juga menjadi obat dari segala kegundahan hidup dan mengangkat derajat orang-orang yang selalu membacanya.

               Dari sahabat Utsman Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah)

               Tentunya seseorang yang mengamalkan isi kandungan Alquran dan tidak sekadar membacanya akan mendapat keuntungan berlipat-lipat. Mereka yang membaca Alquran meskipun terbata-bata diganjar pahala berlipat ganda. Apalagi tilawah tersebut dilakukan di bulan Ramadhan.

               Dari Aisyah Radhiyallahu anha berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Orang yang ahli dalam Alquran akan bersama Malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang yang terbata-bata membaca Alquran sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali.” (HR Bukhari, Nasa’i, Muslim, Abu Daud, Tarmidzi, Ibnu Majah)

               Dalam Kitab Fadhail Qur’an karya Syekh Maulana Zakariyya Al Kandahlawy dijelaskan bahwa orang yang ahli dalam Alquran adalah orang yang hafal Alquran dan senantiasa membacanya, apalagi jika memahami arti serta maksudnya.

               Sedangkan yang dimaksud dengan orang yang terbata-bata dalam membaca Alquran, maksud terbata-bata yang sebenarnya itu adalah dengan bersusah payah mempelajari Alquran dan penuh perjuangan dalam membacanya.

“Maksudnya adalah perjuangannya dihitung di situ, saking inginnya dia dapat, dapat pahala berlipat di situ,”

ujar Ustadz Adi Hidayat Lc MA dalam ceramahnya, dikutip dari akun Youtube Ceramah Pendek.

               Orang yang terbata-bata dalam membaca Alquran akan mendapatkan dua kali pahala dari orang lancar. Pertama pahala karena bacaannya, dan yang kedua karena kesungguhannya dalam mempelajari Alquran. Tetapi bukan berarti pahalanya melebihi pahala orang yang ahli Quran.

               Mulla Ali Qari Radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Imam Thabrani dan Baihaqi: “Barang siapa membaca Alquran sedangkan ia tidak hafal, maka ia akan memperoleh pahala dua kali lipat. Dan barang siapa benar-benar ingin menghafal Alquran, sedangkan ia tidak mampu, tetapi ia terus membacanya, maka Allah Ta’ala akan membangkitkannya pada hari Mashyar bersama para hafiz Quran.”

               Oleh karena itu, jangan pernah meninggalkan Alquran meskipun mengalami kesulitan dalam membacanya. Semoga setiap Muslim diberi taufik untuk senantiasa membaca Alquran dan mempelajarinya. Amin. Wallahu a’lam bishawab