PUASA TIDAK HANYA MENAHAN MAKAN DAN MINUM

بسم الله الرحمن الرحيم، والحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، والصلاة والسلام على عبده ورسوله وأمينه على وحيه وخليله وصفوته من عباده نبينا وإمامنا وسيدنا محمد بن عبدالله، وعلى آله وأصحابه، ومن سلك سبيله، واهتدى بهداه إلى يوم الدين

                Yang kami hormati, para alim ulama, para guru-guru, para tokoh masyarakat, dan hadirin wal hadirat jamaah Shalat yang berbahagia.

                Alhamdulillah, kita ucapkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat kepada kita semua seningga kita pada malam hari ini kita bisa berkumpul bersama melaksanakan Shalt Isya dan Shalat Tarawih bersama. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas suri teladan kita Rasulullah Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa istigamah mengikuti risalah perjuangan beliau hingga zaman akhir.

Hadirin wal Hadirat yang Dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

                Puasa memang menahan dari makan, minum dan jima’ disertai dengan niat. Akan tetapi perlu diketahui bahwasanya   sekedar   menahan diri dari makan dan puasa tidak hanya minum serta jima’ saja. Karena banyak orang yang berpuasa namun tidak memperoleh pahala kecuali hanya lapar dan dahaga

 Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

كم مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa   dari puasanya kecuali hanya lapar dan haus saja.”

                Dari hadits tersebut dapat kita pahami bahwa tidak cukup bagi seseorang yang berpuasa hanya menahan dari rasa lapar dan dahaga saja. Ini mengindikasikan bahwa puasa yang sebenarnya harus lebih dari sekedar itu. Yaitu menahan diri dari berkata kotor. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa banyak orang yang dalam berpuasa tidak mendapatkan apa-apa padahal dia telah menahan dirinya dari makan dan minum karena ia mengucapkan kata-kata kotor, berdusta, menggunjing, dan membicarakan kejelekan orang lain, maka orang tersebut tidak akan memperoleh hasil apa-apa dari   puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga. Oleh karena itu Rasulullah ﷺ melarang berkata kotor ketika berpuasa supaya puasanya sempurna dan mendapat pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ

(رواه البخاري، رقم 1894 ومسلم، رقم 1151)

“Pada hari salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan dan tidak   juga melakukan perbuatan orang-orang bodoh. Jika ada orang yang mencaci atau menyerangnya, hendaklah ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” {{HR. Bukhari, no. 1894 dan  Muslim, no. 1151}}

                Pada hadits di atas disebutkan bahwa ketika kita berpuasa maka hendaklah kita menjauhi kata-kata kotor yang tidak berguna. Dan hendaknya jika ada orang yang mencaci kita maka ucapkanlah, “Inni shâ’imun” aku sedang berpuasa. Dan jangan balas mencaci mereka.

                Demikianlah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan kita bisa mengamalkannya agar puasa mendapat nilai ibadah di sisi kita Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terimakasih atas   segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan, hadanallahu wa iyyakum ajma’nn.

 Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh