Saya tertarik dengan kegiatan seorang teman yang selalu shalat tepat waktu. Meski sibuk bekerja sekalipun, kalau mendengar adzan dia langsung menghentikan aktivitasnya. Terus menuju masjid atau musholla untuk shalat berjama’ah.
Suatu ketika hal itu saya tanyakan padanya apa yang mendorong dia untuk shalat tepat waktu. “Kalau kita shalat selalu tepat waktu,” jawabnya, “maka pertolongan Allah ke kita juga selalu datang tepat waktu. Tidak terlalu awal, juga tidak terlambat. Apalagi tidak datang.”
Katanya bila ada masalah dimana tidak ada seorang manusia yang bisa dimintai tolong, pertolongan Allah sangat diharap. Justru pertolongan Allah adalah pertolongan yang sangat dibutuhkan dan tepat bentuknya.
Saya resapkan nasehatnya dan mencoba untuk menerapkannya, meski itu bukan sesuatu yang mudah. Dan kalau diingat-ingat, memang betul. Seringkali pertolongan Allah datang tepat waktu.
Saya seorang karyawan swasta. Meski begitu saya ingin melanjutkan sekolah sampai S2. Karena sebagai pegawai swasta saya tidak bisa berharap mendapat beasiswa.
Namun saat saya ajukan ijin ke istri, dia menolak untuk mengambil biaya pendidikan S2 dari gaji kita. Kebetulan istri juga bekerja. Lha kalau bukan dari beasiswa dan gaji, lalu darimana?
Saat kegundahan ingin kuliah lagi itu datang, pertolongan Allah datang tepat waktu. Seseorang menawarkan saya untuk menulis buku. Meski saya suka menulis, saya tidak pernah terbersit untuk menulis buku. Saya tahu menulis buku bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi sampai tersedia di toko-toko buku di seluruh Indonesia.
Awalnya saya tolak. Namun orang tadi bisa memotivasi dan membimbing saya untuk menulis buku. Singkat cerita, buku saya terbit. Dan saya dapat royalti.
Alhamdulillah. Dengan royalti itu saya gunakan untuk biaya kuliah S2. Bahkan kemudian terbit buku kedua, sehingga saya sudah tidak galau dengan biaya kuliah lagi.
Singkat cerita, saya bisa menyelesaikan kuliah. Namun saat mau wisuda, ada biaya lagi untuk wisuda. Cukup besar sekitar Rp 3 juta. Bingung darimana uang itu, saya juga gengsi minta pada istri, ternyata pertolongan Allah datang tepat waktu. Saya dapat order untuk membuat website.
Pas sehari belum wisuda, sepatu saya jebol. Saya harus beli baru. Juga terpikir setelah wisuda pasti mengajak keluarga makan-makan. Saya sudah tidak punya uang lagi.
Sekali lagi pertolongan Allah tepat waktu. Saat cek saldo, ada uang masuk sebesar Rp 500.000. Saya bingung ini uang dari mana.
Ya, sudah. Saya ambil buat beli sepatu dan makan-makan sebagai perayaan wisuda. Kalau nanti ada orang yang mengaku salah transfer, ya nanti saya kembalikan. Saya anggap sebagai hutang.
Akhirnya saya bisa wisuda dan makan-makan. Dan sampai sekarang saya tidak tahu uang Rp 500.000 itu uang apa. Kadang secara ge-er, saya bilang dalam hati, apakah itu yang dikatakan sebagai rejeki yang tidak disangka asalnya yang difirmankan Allah itu. Tapi zaman modern dan nalar saat ini, tidak mungkin seperti itu. Tebakan saya, itu adalah pembayaran sisa royalti, meski biasanya ada pemberitahuan via surat dan email pemberitahuan adanya transfer royalti.
Sebenarnya banyak cerita lain tentang pertolongan Allah tepat waktu pada saya. Hal inilah yang kadang mengingatkan saya untuk shalat tepat waktu, bila saya mulai malas shalat tepat waktu. Maklum sebagai manusia seperti sabda Nabi, iman seseorang seperti ombak. Kadang di atas, kadang di bawah.
Semoga saya dan Anda semua bisa shalat tepat waktu. Karena pertolongan Allah akan datang tepat waktu juga kepada kita. Aamiin.
👤 Mochamad Yusuf
Sumber: Telegram Salingsapadotcom