Pengertian Pemuda Dalam Islam
Pemuda laksana anak panah yang melesat dari busurnya, mereka berkeinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun dalam pandangan islam pemuda islam adalan pemuda yang mengadah kemampuannya dalam kemandirian berfikir untuk menunjang dan menggerakkan pribadinya dalam masyarakat dan agama.
Ada beberapa sifat yang semestinya terdapat dalam diri seorang pemuda muslim, diantaranya yaitu:
- Ibadah adalah sutau kewajiban bagi kita selaku makhluk yang mana kita diciptakan memang hanya untuk beribadah. Pemuda muslim harus menjadikan ibadah ini sebagai kebutuhan yang yang membuat hidup hati dan membuat tenang jiwa.
- Dekat dengan masjid.
Yakni hatinya terkait dengan masjid sebagaimana dalam sebuah riwayat dari bukhori dan muslim yang berbunyi:
“yaitu pemuda yang hatinya terkait dengan masjid”(mutafa’alaihi)
Mereka pemuda yang selalu memakmurkan masjid disaat orang-orang menjauhi masjid.
- Pemuda yang mendahulukan saudaranya.
Sudah seharusnya bagi seorang pemuda islam ia lebih mementingkan urusan saudaranya sesame muslim dari pada kepentinga pribadinya, jika ada seorang muslim yang suatu pertolongan maka dia harus segera menolongnya sebagaimana dalam sebuah hadits rosulullah.
” tidak sempurna iman seseorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya seperti ia mencintai untuk dirinya sendiri”(bukhori-muslim)
- Pemuda yang suka bertaubat.
Maksudnya bukan pemuda yang banyak melakukan perbuatan dosa lalu insyaf lalu khilaf lagi dan lagi. Akan tetapi pemuda yang selalu mempertebal keimanannya klepada Allah dan selalu mengerjakan amalan amalan yang membuat Allah ridho.
” wahai orang-orang yanmg beriman bertaubatlah kepada allah dengan taubat yang semurni-murninya”(at-tahrim:8)
Nasehat Untuk Pemuda Muslim.
Dalam menjalani lika-liku kehidupan ini pasti ada berbagai macam cobaan yang akan dihadapi, mereka pemuda islam tidak selamanya mampu untuk menyelesaikan masalahnya.maka yang perlu diperhatikan oleh pemuda islam adalah nasehat-nasehat yang diberikan oleh orang lain untuknya. Antara lain:
- Menahan pandangan.
Rosulullah bersabda:
“Wahai pemuda barang siapa yang mampu di antara kamu menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu dapat menundukkan pandangan dan barang siapa yang belum mampu hendaklah berpuasa. Karena puasa itu mencegah dari perbuatan zina”( bukhori-muslim)
- Memilih teman.
dalam perkembangan social seorang pemuda akan melepaskan diri dari orang tuanya dan mulai mengarah ke teman-temannya. Seorang pemuda yang pandai memilih teman akan membawa pengaruh baik dalam kehidupan pemuda tersebut.
Rosulullah bersabda:
“seseorang tergantung pada agama temannya. Maka hendaklah salah seorang dari kalian me;lihat siapa yang menjadi temannya”(at- turmudzi)
- Menjadikan salafusshalih sebagai teladan.
Dalam menjalankan tugasnya seorang pemuda harus selalu mencontah dan mengambil orang-orang terdahulu sebagai teladan. Orang-orang sholih di zaman nabi atau setelah beliau adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan mereka selalu bergaul dengan nabi sehingga mereka melihat langsung segala gerak gerik nabi Muhammad.pemuda islam harus merujuk kepada mereka karena mereka adlah manusia pilihan Allah untuk meneruskan dakwah nabi Muhammad SAW.
Petret Pemuda Sejati
Zaid bin tsabit
Zaid adalah sahabat kecil yang umurnya baru menginjak usia 13 th, namun beliau selalu mnyibukkan dirinya dengan urusan agama. Saat zaid kecil mendengar bahwa pasukan muslim telah bersiap untuk berperang, dia dating kepada rosulullah untuk meminta izin untuk ikut perang namun rosulullah tidak mengizinkannya. Dengan perasaan sedih dan kecewa ia kembali ke rumah dalam keadaan menangis dan mengadukan kejadian tadi kepada ibunya. Dengan lapang dada ibu zaid menghibur zaid yang kecewa. Lalu ibunda zaid menemui rosulullah dan mengatakan bahwa zaid pandai dalam melantunkan al qu’an, kalaupun ia tidak bisa berperang mungkin ada tugas lain yang pantas bagi zaid.
Beliau meminta zaid untuk mempelajari bahasa asing yang sangat urgen.berbagai bahasa asing yang beliau hafal saat itu adalah bahasa ibrani dan juga bahasa suryani yang konon termasuk bahasa yang bergengsi. Tatkala rosulullah wafat kekhawatiran umat islam di muka bumi ini akan kian menjadi, mereka takut kalau al qur’an akan hilang. Maka abu bakar meminta dan menunjuk zaid bin tsabit untuk menyusun al qur’an. Betapa beratnya beban yang di emban zaid yang usianya relative muda untuk mengemban amanah itu yaitu mengumpulkan al qur’an yang hanya pantas diberikan kepada dosen dan pengajar yang berkelas. Zaid berkata” demi Allah , jika mereka memintaku untuk memindahkan gunung akan lebih ringan bagiku dari pada ketika mereka menyuruhku mengumpulkan alqur’an”.
Namun demikian, pemuda belia ini mampu menyelesaikan tugasnya. Sebuah tugas berat yang mungkin hanya bias terselesaiakan oleh kerja seluruh ulama di suatu masa.
Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.