Kata selain Indonesia yang disematkan kepada bangsa ini adalah Hindia Timur, Nusantara, Insulinde, dan pada masa penjajahan Belandamenggunakan nama Hindu-Belanda. Kata Indonesia lah yang lebih popular hingga digunakan untuk nama bangsa ini. Meskipun bukan kataasli bangsa ini, malahan ciptaan orang barat. Indonesia lebih pas ditujukan bagi bangsa ini, yang mana berasal dari kata Indo (=India) dan Nesos (=pulau) yang berarti kepulauan, sesuai dengan keadaan geografisIndonesia.
Nama Indonesia pertama kali dikemukakan oleh James Richardsonlogan dalam Journal of the Indian Archipealago and Eastern Asia (1847-1859) di pulau Penang, , pada tahun 1850. Istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terdengar rancu, hingga ia lebih memilih memakai Indunesia. Kata Indonesia juga digunakan oleh W.E Maxwell danS.Raffles dalam karyanya yang terkait dengan bangsa Melayu dikemukakan dalam karyanya yang berjudul The Islands of Indonesia. Danada Adlof Bastian seorang ethnolog dalam bukunya Indonesia oder die Inseln des Malayischen Archipels (1884-1889). Dan pada tahun 1908, para pelajar Indonesia di Belanda membentuk organisasi pelajar di Belanda Indische Vereeniging kemudian diganti namanya pada tahun 1922 menjadi Indonesische Vereeniging kemudian diubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1924.
Saat Belanda menjajah wilayah penghasil rempah-rempah ini,mereka menyebut inlander (Bumi Putera). Alasannya kepulauan yang disematkan kepada negeri ini tidak menunjukkan sebagai satu kesatuanyang disebut bangsa. Wilayah yang dijajah oleh Belanda ini masih terpecah-pecah dalam bangsa Jawa, Madura, Sunda, Aceh, dan sebagainya, sedangkan Belanda lah yang menyatukan itu. Baru setelah undang-undang Belanda pada 20 september 1946 diubah nama Nedelandch Indie diubah menjadi Indonesia dan semua penduduk yang berada di wilayah di jajahannya disebut Indonesia.
Lamanya wilayah Indonesia dijajah oleh bangsa asing, selama itu pula pribumi dari berbagai daerah wilayah nusantara terus melakukan perlawanan secara bergriliya terhadap penajajah, sang penindas kemanusiaan. Nama tokoh pemimpin yang melakukan perlawanan tersebut tercatat sebagai Pahlawan Nasional seperti, Pangeran Diponegoro, TuankuImam Bonjol, Teuku Umar, Bung Tomo, serta masih banyak lagi yang mengobarkan semangat jihad para pejuang untuk berperang memaksa penjajah pergi dari bumi pertiwi, bahkan menghancurkannya.
Awal perjuang mereka dilakukan pada wilayah mereka sendiri,karena kedatangan para penjajah yang mengganggu. Kemudian hingga datang momentum kongres Sumpah Pemuda pertama dan keduanya padatanggal 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Ini merupakan suatu pengakuan dari pemuda dan pemudi Indonesia yang mengikrarkan bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Kata Indonesia saat itu pun jadi semakin terkenal.
Sumpah Pemuda merupakan gerakan awal pemersatu perjuangan mereka yang sebelumnya bersifat parsial. Dan perjuangan mereka yang berlatar belakang dari beragam etnis itulah, disatukan dengan istilah bangsa Indonesia untuk melawan kolonialisme di Indonesia yang meliputi wilayah jajahan Belanda dari Sabang sampai Merauke.
Berkaitan dengan makna kata bangsa itu sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu 1) kelompok masyarakat yang bersama anasal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri 2) kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan menempati wilayah tertentu di muka bumi. Dari makna tersebut dapat diambil pengertian bangsa Indonesia dengan penambahan faktor geografis dari makna Indonesia itu sendiri.
Maka bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyaikeinginan untuk hidup bersama karena nasib yang sama, bertempat tinggaldi suatu wilayah tertentu sebagai satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke.Atas dasar perjuangan menuntut kemerdekaan bangsa Indonesia atas penjajahan, yang dipicu semangatnya saat terjadi kongres Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia akhirnya menjadi Negara Indonesia. Kemudian membentuk dasar Negara bernama Pancasila yang bersumber dari akar awal sejarah bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang dapat dipetik dari kehidupan bangsa Indonesia pada masa pra sejarah, yaitu:
- Nilai Religi Ditandai dengan ditemukannya:
- Kerangka mayat yang menggambarkan adanya penguburan pada masa Palaeolithicum
- Batu, perunggu yang digunakan untuk aktivitas animisme,dandinamisme, seperti meminta hujan, pemujaan benda alam, pemujaan roh leluhur dan pembuatan dan penempatanarca/patung di tempat yang dianggap sacral.
- Nilai Peri Kemanusiaan
- Adanya penghargaan yang tinggi terhadap manusia meskipunsudah meninggal
- Mengenal system barter, dan menjalin hubungan dengankelompok, bangsa lain dalam memenuhi kebutuhan kehidupan.
- Nilai Kesatuan
- Adanya kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasaAustronesia, sehingga muncul kesamaan dalam kosa kata dan kebudayaan.
- Nilai Musyawarah
- Kehidupan bercocok tanam dilakukan dengan bersama-sama,dengan dibuatnya aturan untuk kemaslahatan mereka sendiri.
- Berkehidupan secara berkelompok, bersuku-suku sehinggaterbentuknya lingkaran kecil yang bisa disebut organisasi yang terdapat pemimpin dan anggota dan dalam kelompok itudiadakan rapat-rapat yang menunjukkan nilai musyawarah.
- Nilai Keadilan Sosial
- Mereka dalam bercocok tanam secara bergotong royaong
- Mereka dari foodgathering menjadi workout for women foodproducing, menunjukkan upaya meraka dalam memenuhi perwujudankesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan.
Nilai-Nilai Pancasila pada Masa Kerajaan Islam
Dalam sejarah, telah tercatat bahwa islam telah masuk ke Nusantara Indonesia sejak abad ke-7 Masehi oleh muslim yang berlatar belakang sebagai pedagang dari jazirah Arab, India dan Persia. Dan perkembangan Islamnya, ditandai oleh kerajaan Samudra Pasai di pulauSumatra (1275M) di abad 13 M.
Kemudian pada Abad ke-15 dan ke-16 bermunculan kerajaan Islamdi Kepulauan Nusantara, seperti Malaka, Jambi, Demak, Cirebon, Banten,Ternate dan Tidore, Banjarmasin, Mataram, Gowa, Bone, Luwu, Wajo,Soppeng, dan Tallo. Abad ke-17, kerajaan Aceh, Banten, Mataram,Gowa-Tallo, dan Ternate mencapai puncak kejayaan pada masa kerajaanIslam di Nusantara.
Agama Islam tentunya adalah agama yang diimani Kerajaan Islam,di Nusantara. Dalam Islam sumber hukum, pedoman hidup dalam menjalankan pemerintahan pada masa Kerajaan Islam tentunya berdasarkan dari kalamullah, Al-Qur’an, beserta pemahamannya dari Sunnah Rasulullah. Lalu Apakah dan bagaimana Nilai-nilai Pancasilayang dapat diambil dari masa kerajaan Islam ?
Ternyata nilai-nilai Pancasila dalam Agama Islam sudah dijelaskandalam Al-Qur’an. Dan diimplementasikanlah Al-Qur’an oleh kerajaanIslam yang secara tidak langsung mereka menunjukkan nilai-nilai Pancasila di dalamnya. Pancasila yang merupakan landasan bangsa Indonesia ini, bersumber dari Al-Qur’an, bahkan maknanya masih tetapeksis hingga saat ini, yaitu:
- Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa; Katakanlah: “Dialah Allah,Yang Maha Esa” (QS Al-Ikhlas(112): 1)
- Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu-bapakdan kaum kerabatmu”. (QS An-Nisa(4):135)
- Sila ke-3: Persatuan Indonesia;“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.“ (QS Al-Hujurat(49):13)
- Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaandalam Permusyawaratan Perwakilan;“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. “ (QS Asy-Syuura(42):38)
- Sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia;“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS An-Nahl(16):90)
Sebenarnya kandungan nilai Pancasila di dalam ayat Al-Qur’an cukup banyak yang menjelaskannya, maka silakan kembali merujuk kepada Al-Qur’anul Kaarim. Penulis hanya menulis secara global, tidak secara teknis bagaimana cara kerajaan Islam menjalankan pemerintahannya yang mengandung nilai-nilai Pancasila.