Responsive Iman

                Insan Beriman jika imannya benar. tanpa keraguan dan dengan kebenaran iman itu berkomitmen untuk mematuhi semua apa yang telah Allah tetapkan. maka Allah akan anugerahkan dua hal yang pertama kali diberikan kepada Insan Beriman itu ingat ya Jadi yang pertama diberikan kepada Insan Beriman. kalau imannya benar dan bisa diuji kebenaran iman itu dengan komitmen mematuhi apa yang telah Allah tetapkan disaat Allah perintahkan kerjakan dia lakukan. tinggalkan dia tinggalkan apapun itu apakah sifatnya ritual ritual itu seperti sholat. tiba Ramadan كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ  di perintahkan puasa maka puasa.

                Ataupun amalan social baik yang terkait dengan orang tua hormati orang tuamu, Sayangi Mereka ,hormati Tetangga kemudian dan sebagainya berbagi dan seterusnya. tinggalkan maksiat jauhi zin, dia tinggalkan يَفْعَلُ  وَلَا تَفْعَلُ  ‘kerjakan jauhi’. maka orang-orang semacam ini akan diberikan oleh Allah yang pertama kali dalam hidupnya itu dua hal dan Tolong ingat dua hal ini ya Jadi kalau sudah mendapatkan itu jaga betul karena itu akan menjadi pengantar pada kebaikan berikutnya. rumusnya ditemukan di Quran surah ke-6 Al An’am ayat 82. ingat ilmu ini ilmu yang sangat mahal yang ini dan sangat berharga dan kadang ada orang menghabiskan waktunya dalam hidup untuk mendapatkan dua hal ini karena ini pengakuan langsung dari Allah subhanahu wa ta’ala penetapan langsung

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

(QS. Al – An’am : 82)

                lagi-lagi pakai alladzina, perhatikan orang-orang yang memutuskan untuk berkomitmen beriman itu jadi kata amanah memutuskan untuk mengambil itu kalau sudah melekat kepada diri dan dipraktekkan dalam bentuk perilaku maka berubah menjadi kata benda dari Amanah jadi Mukmin jamaknya Mukminun perbedaannya begini Jadi kalau masih berbentuk kata kerja ini dibentuk jamak dari kata Amanah Ini kata kerja.

                kata kerja itu kan menunjukkan pekerjaannya di pekerjaan adalah aktivitas kita yang langsung mengambil Iman itu dan diputuskan untuk memeluknya. ambil Iman lekatkan pada diri kita pekerjaannya itu disebut dengan Amanah kalau iman itu kemudian membimbing kita untuk berperilaku yang dibimbing oleh iman itu nanti kita akan Tunjukkan dan kita akan Jelaskan. Jaddi ada orang-orang nanti yang ketika bersikap dia mengikuti tuntunan imannya dibimbing oleh imannya dan itu nanti akan ada getarannya berbeda dengan getaran biasa. ya paling gampangnya begini kalau mau ngecek tentang getaran iman itu setiap waktu salat itu rumusnya ditemukan di Quran surah 8 ayat 2 Quran surah ke-8 ayat 2. Al Anfal ayat kedua itu rumus untuk mengecek getaran Iman

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”

(QS. Al – Anfal : 2)

                sungguh Insan Beriman pemilik iman itu itu bisa diuji. Bagaimana cara mengetahui ada iman dalam diri salah satunya kata Alquran perhatikan nama Allah wajib ada konfirmasi dalam hatinya ada getaran. Kapan disebutkan nama Allah? saat Adzan di kumandangkan. makanya dalam setiap pergantian waktu setiap hari subuh ke siang ada Zuhur ada Ashar ke sore ada magrib ada Isya. disebutkan nama Allah kan diperdengarkan ke telinga telinga itu bahasa Arabnya أُذُن ‘udun’ jamaknya أذَان ‘adzan’ karena itu adzan Kenapa disebut dengan panggilan karena suaranya sampai ke pendengaran ke telinga, ya di dengar Kenapa azan disebut dengan azan? karena diperdengarkan pada orang-orang yang masih punya pendengaran yang mau mendengar.

                Karena itu lafadz adzan menjadi lafadz satu-satunya. boleh jadi dikatakan demikian menjadi lafadz satu-satunya yang terus diperdengarkan setiap 24 jam dalam sehari di muka bumi bergantian. Makanya kalau antum lihat jadwal adzan itu yang disebut jadwal Sholat akan dibuka dengan adzan. Semoga bumi itu tanda langsung dari Allah. Kalau sudah diberikan tanda begitu apa masih belum beriman juga di mana ada lafadz diperdengarkan tiap hari 24 jam semuka bumi dan lafadznya sama. di mana ada lafadz seperti itu dan menariknya ketika itu dikumandangkan Allahu akbar Allahu akbar terasa nggak bergetaran dalam hati kita. itu terasa ada getaran terpanggil kan dengan sendirinya Nah itulah iman. itu masih dicek karena nanti nabi mengisyaratkan

يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا

“Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir” {{HR. Muslim}}

ada orang Paginya getarannya kuat sorenya ada yang bisa hilang. ada yang dengan harta hilang iman dengan kedudukan ilang. iman itu nyata ada yang Saleh beriman subuhnya bisa hilang. maka itu konfirmasikan dalam jiwa kita seti犀利士 ap kali mendengarkan itu check dan nanti getarannya itu akan terasa Apakah lemah, sedang atau kuat sedang itu standar. standar itu Kalau Adzan dikumandangkan ingat itu standar. Allahu akbar Allahu akbaringat ya Allah sudah adzan” itu Iman standar.

  1. Ketenangan

Quran surah ke-6 ayat 82

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

(QS. Al – An’am : 82)

                diawali dengan kalimat yang sama ketika digunakan kata alladzina di sini memberikan kesan bahwa Allah itu sangat konsisten dalam kebaikan dan melebihi semua apa yang digambarkan makhluk. jadi tetap disini pun diberi kesempatan yang serupa Siapapun boleh beriman anak kecil orang dewasa, tua muda, laki-laki perempuan. tapi tak peduli dalam status sosialnya disebut kaya, cukup, tinggi, rendah dan sebagainya semua punya kesempatan yang sama untuk menjadi Insan Yang ber taqwa dan dia tidak mengotori imannya dengan keburukan.

                Imannya mendorong dia untuk berbuat baik jangan dikotori dicampuri dengan Syirik. misalnya dengan perbuatan yang bisa merusak maksiat dan sebagainya maka apa yang terjadi kalau benar komitmennya ada kepatuhan dalam dirinya untuk menaati imannya kepatuhan itu yang disebut dengan Muslim. Muslim berasal dari kata Aslam artinya tunduk patuh.

                Muslim Itu netral, mencakup laki-laki dan perempuan. Muslim ini gambaran kepatuhan patuh tunduk patuh kepada Allah lewat petunjuk imannya Jadi kalau sudah ada getaran dalam jiwa itu dan dikonfirmasi adalah getaran Iman jadi nanti beda ya antara getaran cinta getaran takut. nah ini ada unsur kepatuhan jadi ketika imannya sudah bersemayam dalam jiwa melekat kuat itu nanti membimbing beda-beda.

                Lihat gambar saja itu Iman sudah membimbing mana yang nyaman untuk dilihat mana yang tidak layak untuk dipandang Jadi kalau iman itu semakin kuat melihat aja sudah ada filternya. mendengar juga begitu orang tuh kalau imannya sudah kuat mendengar yang tidak pantas yang enggak bermanfaat itu sudah tidak nyambung kemistrinya, sudah beda frekuensinya, sudah enggak sama, enggak nyaman.

                Diajak ke tempat-tempat yang tidak bermanfaat itu walaupun belum tentu ada dosanya. tapi nggak bermanfaat itu semakin tinggi imannya semakin dia punya filter. mana yang bermanfaat mana yang memberikan kebaikan itulah Iman.

  1. Petunjuk

أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”

(QS. Al – An’am : 82)

                yang pertama dianugerahkan oleh Allah kepada Insan Beriman ternyata bukan Dunia dulu, bukan kedudukan, bukan harta benda, bukan pengetahuan bukan kemewahan. tapi yang pertama ketenangan dulu. maka Insan Beriman itu hidupnya cenderung tenang. kalau sudah tenang itu ada Qana’ah ‘mampu menerima keadaan Mampu menyesuaikan dengan apa yang Allah anugerahkan’ jadi nggak banyak keluhan.

                Orang tenang itu tidak banyak mengeluh, orang tenang itu nggak banyak kecewa. teman-teman yang baru pulang dari pekerjaan. ikut tender sudah kerja keras dan sebagainya ternyata hasilnya diambil orang. kalau imannya kuat dia terima dulu, itu nanti dia berikhtiar. ikhtiarnya pun ada ketenangan di dalamnya pada akhir ujung dia tidak mendapatinya pun Allah berikan petunjuk kepada dirinya bagaimana untuk bersikap itu nggak mudah mendapatkan itu nggak mudah. makanya di rumah tangga didahulukan Sakinah. Makanya singkatannya SAMARA (Sakinah, ma Wadah wa Rohmah) Bukan masalah bukan merasa Mawaddah Rahmat Mawadah Sakinah. tapi singkatan yang enak tetap SAMARA .

                jadi ketenangan itu yang paling pokok yang paling dasar ini baru setelah itu diberi petunjuk oleh Allah untuk mendapatkan solusi dari setiap kesulitan yang ia alami selalu mendapatkan petunjuk. ini umum bentuknya dan ini nggak nanggung semakin kuat imannya semakin tidak nanggung pemberian Allah. Contoh beigini Hidayah itu jangan diartikan selalu untuk mendapatkan kekuatan untuk masuk Islam atau berislam dalam konteks ibadah ritual. Hidayah itu bisa Allah berikan kepada seorang hamba untuk mengelola nikmat yang Allah titipkan kepadanya.

                maka kenali Utsman bin Affan RA Bagaimana tingkat keimanannya kepada Allah keyakinannyabahkan Utsman itu itu malu kalau terpikir berbuat maksiat. malu,sampai malaikat pun malu ketemu. saking Sholeh di setiap sahabat tuh punya kemuliaannyasendiri malu dan banyak kisahnya yang viral dalam hadis-hadit Shahih.

                Usman itu luar biasa, Usman itu tingkat keimanannya sangat kuat dekat dengan Allah. orangnya tenang itu mau meninggalnya itu sampai datang ke rumahnya kriminalitas yang datang dan mengeksekusi sesuai dengan ajalnya dan itu baru baca Quran dan itu sedang puasa dan kita sudah mengenal bahwa Utsman di antara orang yang tersukses di zamannya bahkan kekayaannya sangat luar biasa sudah berdiri hotelnya atas nama Utsman bin Affan Hotel. wakaf Utsman bin Affan Sampai sekarang masih dirasakan energy kemuliaannya hasil dari hartanya itu termasuk orang paling kaya yang hidup di zamannya.

                Tahukah Anda sekaya-kayanya Utsman termasuk Abdurrahman bin Auf Tamim itu disebutkan oleh Imam an-nawawi dalam kitabnya Masih sempat tahajud setiap malamnya. Masih sempat tahajud sampai khatam Alquran, Jangan tanya bagaimana caranya. Karena, orang Saleh itu diberkahi bukan hanya dalam hartanya tapi dalam waktunya. tahu Ashabul Kahfi tidurnya kayak sehari kan padahal sudah 39 tahun mudah bagi Allah memberikan keberkahan.

                 Jadi ketika seseorang diberikan Berkah dalam waktunya kadang tidur 5 menit tapi deep sleep rasanya seperti 3 jam 2 jam. apa yang Allah titipkan Kepada beliau diantaranya harta dia seseorang itu kalau sudah mendapatkan ketenangan dalam imannya diberi petunjuk dan kalau sudah diberi Allah enggak nanggung kasih lagi. Karena, sudah paham menggunakan harta itu seperti apa mesti di mana harus disalurkan. Bagaimana diterimanya kalau seorang hamba sudah benar imannya dan merasakan kenikmatan ini wahum muhtadun maka passion apapun yang ia pilih selama hidupnya diberikan petunjuk oleh Allah untuk Bagaimana mengelolanya supaya baik dunianya dan mulia akhiratnya hartanya itu seakan-akan Unlimited Gak ada batasnya. kalau sekarang mungkin nggak ada serinya tuh Tapi beliau tahu kemana harus dikeluarkan ada keperluan ini Salurkan ada ketentuan ini Salurkan keperluan ini Salurkan event non muslim butuh sesuatu bantu, Tapi nggak habis-habis sampai sekarang masih ada asetnya dan masuk surga. {{Refrensi: Kajian Ust. Adi Hidayat – Copyright.}}