Betapa banyak orang yang telah berdo’a. Dan selalu antusias untuk berdo’a, namun seringkali –seakan-akan- do’anya tidak berfaedah; dia masih ditimpa berbagai macam musibah, dan ujian yang tidak ia sukai.
Kenapa? Karena saat mengucapkannya ia tidak yakin dan juga tidak menghayati maknanya. Padahal syarat agar do’a dan dzikir bermanfaat harus dipahami kandungannya dan diyakini fungsinya. Allah SWT berfirman:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (Qs. As-Sajadah: 24)
Ayat ini menjelaskan, kepemimpinan dalam masalah agama, bahkan dalam perkara dunia, hanya bisa diraih dengan menjalankan syariat Allah, dengan penuh kesabaran dan keyakinan.
Rasulullah SAW bersabda tentang sayyid istigfar (istighfar sapu jagat):
اللَّهُمَّ أنتَ ربِّي لا إلهَ إلَّا أنتَ خلقتَني وأنا عبدُكَ ، وأنَا على عهدِكَ ووعدِكَ ما استطعتُ ، أعوذُ بكَ مِن شرِّ ما صنعتُ ، أبوءُ بنعمتِكَ علَيَّ ، وأبوءُ بذنبي ، فاغفِرْ لي إنَّهُ لا يغفرُ الذنوبَ إلا أنتَ
من قالها إذا أصبحَ موقِنًا بها فمات من يومِهِ دخل الجنَّةَ ، ومَن قالها إذا أمسىموقِنًا بها فمات من ليلتِهِ دخل الجنَّة
“Ya Allah Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilaah yang berhak disembah selain Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku tetap berada di dalam perjanjianMu dan janjiMu semampuku.
Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku kepadaMu. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”
Rasulullaah bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal sebelum malam menjelang, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal sebelum pagi menjelang, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR. Al-Bukhaary).
Jelas sekali, hadits ini menegaskan, do’a -termasuk sayyid istigfar- akan bermanfaat jika ia diucapkan dengan yakin.* [Akrom Syahid]
Sumber: Telegram An-Najah